Senin, 15 Februari 2010

Film INVICTUS : Promosi Batik Mandela

Beberapa hari belakangan ini saya selalu menyempatkan menonton film-film yang masuk ke dalam nominasi calon peraih Oscar (Academy Award tahun ini mengumumkan 10 film calon Film Terbaik 2010). Tujuannya jelas selain mengapresiasi juga mencoba mendapat inspirasi yang menarik.

Enam film dari sepuluh nominator tersebut sudah saya tonton dengan kesan dan inspirasi yang berbeda setiap selesai menontonnya.

Invictus salah satu film yang menggoda saya, bukan saja karena aktor-aktornya yang saya kagumi (Morgan Freeman dan Matt Damon biasanya jaminan sebuah film bermutu) atau Clint Eastwood (yang memang sudah menjadi jaminan film berkelas Oscar), tetapi lebih disebabkan tokoh Nelson Mandela yang memang inspiratif.

Saya tidak akan membahas isi film tersebut, yang akan saya bicarakan adalah Nelson Mandela (atau Mandiba menurut pendukung-pendukungnya) yang merupakan sosok tokoh dunia yang berasal dari Afrika menampilkan Batik sebagai busana yang sangat digemarinya. Dalam Invictus beberapa scene memperlihatkan Mandela menggunakan batik yang sepertinya memang jenis pakaian yang sangat digemarinya dalam kesehariannya (dalam salah satu scene Mandela mengenakannya saat berkumpul dengan anak dan cucu-cucunya).

Seperti telah kita ketahui bahwa Nelson Mandela memang sangat menggemari batik dan pada beberapa kunjungannya (baik saat masih menjadi Presiden Afrika Selatan maupun setelah pensiun) batik merupakan salah satu pakaian yang dikenakannya. Belakangan malah muncul istilah Mandela's wear untuk menyebutkan pakaian Batik. 
Batik seperti telah kita ketahui juga sudah disahkan oleh Unesco sebagai warisan budaya asal Indonesia. Tugas kita untuk terus mengenalkan dan menduniakan Batik agar lebih dikenal dan dihargai lagi. Peran tokoh-tokoh nasional terutama di dunia Internasional perlu ditingkatkan dalam hal kecintaan terhadap batik. Menjadikan batik untuk busana formalpun bisa sebagai contoh lebih mengenalkan Batik. 

Presiden pertama kita Soekarno pernah dikenal dengan style yang disebut Soekarno Look pada jamannya (jas dan celana putih berikut peci dan kacamata hitam). Setelah era itu tidak ada lagi  Pemimpin dan tokoh Indonesia yang tampil di tingkat dunia mempunyai style sendiri. 

Sudah saatnya muncul figur-figur Indonesia yang mendunia yang mempunyai style sendiri dan dapat mengenalkan batik Indonesia menjadi lebih dikenal lagi. Bila tidak ada tokoh dunia dari Indonesia yang memenuhi hal tersebut mungkin menjadikan Nelson Mandela sebagai Icon Batik Internasional adalah jalan yang baik. Perlu diingat dengan Nelson Mandela sebagai batik, dunia akan mengenal batik sebagai busana khas South Africa dari Indonesia. Lebih parah lagi apabila Batik dikenal sebagai produk budaya Indonesia yang tidak dicintai bangsanya. Sekali lagi pilihan tergantung kita. 


0 komentar:

Posting Komentar