
Pada saat berlangsungnya event Inacraft 2008 (event yang menampilkan produk-produk kerajian yang diklaim sebagai terbesar di Asia Tenggara). Saya melihat salah satu karya unik yang benar-benar membuat saya tertarik. Produk yang ditampilkan sebenarnya hanyalah sebuah papan catur, tetapi yang membuatnya menjadi spesial adalah bidak-bidak catur tersebut menggambarkan kerajaan Mataram. Pion-pion digambarkan sebagai prajurit-prajurit mataran lengkap dengan pakaian khas jawanya. Kuda digambarkan melalui prajurit yang menunggang kuda lumping begitu juga patih-patih dan raja mataram digambarkan dengan menarik.
Pada stand tersebut tidak hanya papan catur tersebut, tetapi berbagai miniatur kehidupan sehari-hari rakyat (khususnya Jawa) ditampilkan lewat patung-patung mungil yang besarnya hanya se-ibu jari. Benar-benar karya yang menarik. Si Artis (saya tidak bisa hanya menyebut pengrajin untuk sebuah karya seindah itu) seperti benar-benar pencipta kehidupan yang pastinya memang mencintai kehidupan itu sendiri.
Dalam persiapan event saya di Bali yang mengenalkan budaya beberapa negara di dunia, saya teringat dengan karya yang menarik tadi. Menurut saya penggambaran budaya Indonesia lewat karya-karya mini tersebut bisa membuat dunia mengenal Indonesia. Saya segera menghubungi nama yang tertera di kartu nama tersebut. BEJO WAGE SUU The Art of Liping. Dalam perkenalan saya melalui telepon tersebut (saat itu saya di Jakarta dan beliau berada di Solo) saya mengungkapkan maksud dan ekaguman saya. Yang membuat saya sedikit terkejut adalah ungkapan keheranan dan ketidakpercayaannya (meskipun beliau bersedia ikut serta dalam event tersebut). Beliau dalam pembicaraan tadi malah seperti tidak yakin saya telah melihat karyanya.

Harapan terbesarnya adalah menjadikan Seni Liping ini sebagai karya Seni Rupa yang diakui seperti halnya Seni Lukis dan Patung. Bagaimanapun juga melalui event-event terutama yang berkelas Internasional karya-karya Bejo Wage Suu mengenalkan kepada dunia Masyarakat dan Budaya Indonesia yang sebenarnya.