Sabtu, 24 April 2010

Memilih Bali sebagai Tujuan Promosi Pariwisata Daerah-daerah di Indonesia

Awal bulan April 2010 lalu saya menerima e-mail dari seorang rekan di Bali. Rekan saya tersebut tergabung dalam Bali Village Association, sebuah organisasi nirlaba yang mengambil peran dan bertanggung jawab terhadap promosi Bali. Rekan saya menawarkan sebuah event Indonesia Travel Mart yang mengambil tema "Discover Indonesia". Rencananya event tersebut akan digelar pada tanggal 30 April - 2 Mei 2010 di Discovery Shopping Mall - Kuta Bali. Pemilihan tanggal pelaksanaan mengambil momen libur Hari Buruh Internasional yang kebetulan jatuh pada long weekend. Diperkirakan pada tanggal tersebut Bali akan dipenuhi oleh turis asing dari beberapa negara yang menjadi langganan berkunjung ke Bali.


Kurang lebih satu tahun yang lalu saya membaca hasil wawancara Jero Wacik (saat itu Menteri Kebudayaan dan pariwisata Kabinet Bersatu I) dengan beberapa media di Indonesia. Beliau mengandalkan Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia. Terpilihnya kembali Jero Wacik sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia pada kabinet yang baru tentunya akan bersifat meneruskan (dan mengembangkan) kebijakan-kebijakan yang telah diambilnya. Karenanya Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia tidak akan berubah.

Tidak perlu dipungkiri bahwa memang Bali adalah destinasi pariwisata terbaik dan terpopuler di dunia yang dimiliki Indonesia. Mengapa Bali terus yang dipromosikan adalah dikarenakan Bali merupakan pintu masuk wisatawan manca negara yang terbesar di Indonesia.

Diharapkan dengan dipromosikannya Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia ke manca negara adalah terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia yang berbuntut dengan naiknya devisa negara. Hasilnya langkah ini ternyata membawa hasil yang menggembirakan.

Peningkatan wisatawan asing berkunjung ke Bali seharusnya menjadi peluang bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk dapat memanfaatkannya. Bali dapat dijadikan sebagai tempat promosi bagi daerah lain di Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut patut menjadi bahan pertimbangan bagi setiap daerah untuk memilih dan menjadikan Bali sebagai daerah tujuan promosi pariwisata dengan pasar Internasional. Pertimbangannya adalah Bali bagi sebagian besar masyarakat dunia adalah rumah kedua mereka dan banyak wisatawan yang tinggal di Bali cukup lama hingga hitungan bulan terutama pada musim tertentu (summer).
Banyaknya tempat wisata dan atraksi di Bali memang tidak akan habis dikunjungi bahkan dalam satu tahunpun, tetapi tidak sedikit juga wisatawan yang mencari alternatif dengan berkunjung ke daerah lain di luar Bali.

Peluang ini sebenarnya sudah ditangkap oleh beberapa daerah di Indonesia. Tahun 2008 lalu misalnya Provinsi-provinsi di Kalimantan berpromosi di Bali melalui event Borneo Expo “Borneo Extravaganza”. Kalimantan mempromosikan paket petualangan memasuki hutan-hutan dan bertemu dengan aneka satwanya. Selain itu kehidupan dan kebudayaan Kalimantan (Dayak salah satunya) yang diperlihatkan dalam tarian dan photo-photo yang digelar ternyata membuat kagum wisatawan yang datang pada event tersebut. Beberapa daerah lainpun pernah melakukan hal serupa. Sumatera Barat sebelum gempa bulan September 2009 lalu juga menjadikan Bali sebagai salah satu tempat berpromosi wisata bagi daerahnya.

1 komentar:

SuryaPost.com mengatakan...

jadi pengen kebali neh... saya dah follow sobat

Posting Komentar